Sumber Uang Gratis

Get cash from your website. Sign up as affiliate.

Wednesday, April 28, 2010

Mario Teguh Golden Ways - MASA DEPAN TAK PASTI

Sahabat saya yang hatinya baik,

Ijinkan saya memulai dengan menyimpulkan yang sebetulnya telah benar sepanjang sejarah kemanusiaan, bahwa …

Masa depan memang selalu tidak pasti.

Ketidak pastian masa depan bukanlah sesuatu yang baru saja terjadi. Karena, kepastian masa depan adalah kewenangan penuh Tuhan, bahkan sebelum penciptaan waktu.

Maka, anjurannya bagi kita adalah:

1. Damaikanlah diri ini dengan kenyataan bahwa memang masa depan akan selalu tidak pasti.

2. Ikhlaskanlah diri ini untuk menjadi sebaik-baiknya SEBAB bagi kesejahteraan dan kebahagiaan hidup kita.


………..

Maka, marilah kita pegang logika pembongkar batasan mental berikut ini, yang mungkin selama ini mengusik kedamaian kita

Jika segala sesuatu tidak pasti, maka semuanya mungkin.

Jika adik-adik dan anak-anakku terkasih, merasa tidak pasti lulus
, berarti ada kemungkinan untuk lulus.

Tinggal sekarang, apakah kalian termasuk murid dan mahasiswa yang sikap dan perilakunya PANTAS untuk lulus. Sebetulnya, … itu saja.

Jika kita memulai usaha sendiri, karena ingin memenuhi panggilan hati untuk menjadi pribadi yang bebas membangun kemandirian finansial - akan selalu ada kemungkinan untuk gagal. Tetapi, itu juga berarti akan selalu ada kemungkinan untuk berhasil.

Tinggal sekarang, apakah kita termasuk pribadi yang tulus dalam melayani bagi keuntungan pelanggan kita, rajin, bekerja keras, menggunakan hasil dari usaha sebagai penguat usaha berikutnya, dan sebagai penafkah yang jujur bagi kebaikan keluarga.

Itu sebabnya, tugas kita BUKAN HANYA berupaya, tugas kita adalah berupaya dengan kejujuran yang utuh, dengan kesungguhan yang penuh, dan dengan niat yang murni untuk berperan bagi kebaikan kehidupan sesama.

Upaya adalah pengubah nasib.

Jangan pernah sepelekan upaya.
Jangan pernah katakan HANYA bagi upaya Anda.


Memang betul semuanya ditetapkan dan ditentukan oleh Tuhan. Tetapi upaya Anda adalah KEHARUSAN yang ditetapkan oleh Tuhan sebagai syarat pemenuhan semua permintaan Anda.

Jangan pernah katakan ‘kita HANYA berupaya.’

Upaya adalah syarat. Tuhan tidak akan mengubah nasib sebuah kaum, KECUALI jika kaum itu berupaya.


Berarti, bagi orang yang TIDAK berupaya, tidak ada apa dan siapa pun yang bisa menolongnya, karena Tuhan tidak akan mengubah nasib orang itu, kecuali jika dia berupaya.

Itu sebabnya, tidak ada orang tua, Presiden, Gubernur, Walikota, Bupati, Camat, Kepala Desa, dan tidak ada pemuka apa pun yang bisa menolong warganya yang malas dan gemar berkecil hati.

Upaya adalah pengubah nasib.

Jangan pernah katakan HANYA untuk upaya.


………..

Sahabat saya yang besar impian-impian hatinya,

Masa depan memang tidak pernah pasti.

Tetapi, …

Justru dalam keadaan yang tidak pasti, kita berkesempatan untuk mencoba yang tidak mungkin dalam keadaan biasa .

Apakah ada paksaan yang lebih hebat untuk belajar, daripada rasa takut karena kemungkinan besar kita tidak lulus?

Apakah ada kekuatan yang lebih besar untuk mengingatkan kita, agar kita menjadi murid dan mahasiswa yang baik, selain saat kita sangat ketakutan tidak lulus?

Tetapi akan selalu ada murid dan mahasiswa yang belajar untuk takut dan kemudian TIDAK takut, TANPA memperbaiki sikap dan perilaku. Mereka akan memasuki masa depan yang pasti tidak damai, yang pasti tidak membanggakan, dan yang pasti sulit dihargai tinggi oleh orang yang akan mempekerjakannya nanti.

Maka marilah kita mencoba melakukan yang selama ini sudah kita ketahui sebagai yang baik.

Siapa pun yang menunda melakukan yang baik,
harus ikhlas hidup dan bernafas dalam kegelisahan.


Maka, jika kegelisahan adalah hadiah bagi penundaan dan penghindaran kita dari bersikap dan berlaku baik,

BERARTI …

Kedamaian dan kegembiraan adalah hadiah bagi penyegeraan dan kesungguhan kita untuk bersikap dan berlaku baik.

Sahabat saya, … Anda sangat disayangi oleh Tuhan.

Sekarang,
cobalah pikirkan yang ini,
dan lihatlah melalui jendela hati Anda yang mulia:

Siapakah yang lebih berpedih hati?

Tuhan, yang menyangi kita, tetapi ‘terhalangi’ oleh ketidak-sediaan kita untuk bersikap dan berlaku yang menjadikan-Nya ‘bebas’ menghadiahi kita dengan rahmat bagi upaya kita?

Atau,

Orang yang gemar mendahulukan istirahat dan kesenangan sementara, yang menunda yang sudah diketahuinya harus dilaksanakan, yang hanya berdoa tetapi tidak bertindak, yang bertindak kecil tetapi meminta yang besar, dan yang berprasangka tidak ramah kepada niat-niat mulia Tuhan?

Siapakah yang lebih berpedih hati?

Marilah kita ikhlaskan hati kita untuk menerima, bahwa …

Kebahagiaan Tuhan adalah pembuka pintu-pintu rahmat.

Bukankah telah lama disampaikan berita gembira ini kepada kita?

Bahwa, …

Dalam peran kita bagi kemanusiaan, sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi sesamanya.

Dan, …

Dalam hubungan kita dengan Tuhan, sebaik-baik manusia adalah yang dekat dan taat kepada Dzat Yang Tiada Berbanding.

My dearest friend, … faith is beautiful!

… iman itu indah.

………..


Sahabat saya yang super

Begitu dulu ya?

Jika Anda menginginkannya, saya akan melanjutkan bahasan mengenai upaya untuk menjadi penyebab bagi kepastian kualitas hidup kita di masa depan, dalam Golden Points berikutnya.

Mudah-mudahan sedikit bahasan mengenai upaya kita sebagai pribadi nyata yang berupaya berperan dalam kegaiban masa depan ini, berguna bagi Anda, dalam memajukan kedamaian dan kegembiraan dalam diri Anda.

Mudah-mudahan Tuhan men-tegaskan sikap kita saat kita seharusnya tegas, menguatkan kita bagi beban-beban yang besar, dan memampukan kita untuk merampungkan pekerjaan-pekerjaan yang penting bagi kesejahteraan dan kebahagiaan kita bersama keluarga terkasih.

Sampai kita bertemu dan berjabat-tangan suatu ketika nanti, dan terlibat dalam perbincangan yang akrab dan penuh kegembiraan, dalam persaudaraan dan persahabatan yang tulus.

Mohon disampaikan salam sayang dari Ibu Linna dan saya, untuk keluarga Anda tersayang.

Loving you all as always,
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------


Thursday, April 15, 2010

Berbakat Menjadi Pribadi Yang Damai dan Kuat

Sahabat Indonesia yang super,
yang sedang membangun pribadi yang lebih kuat daripada masalah-masalah yang harus dihadapinya.

Mudah-mudahan sapa saya di Kamis siang yang kontemplatif ini mendapati Anda dalam kesehatan dan ketegaran untuk menyikapi apa pun yang terjadi sebagai perintah untuk memperbaiki kehidupan.

Bukan yang terjadi kepada Anda, yang menentukan keberhasilan dalam karir dan kehidupan; tetapi apa yang Anda lakukan KARENA yang terjadi itu.

Maka janganlah kita menjadi pribadi yang lebih lemah karena yang terjadi kepada kita.

Marilah kita selalu menyadari, bahwa …

Semua kejadian adalah perintah untuk memperbaiki kehidupan.

Sahabat saya yang sangat diperhatikan oleh Tuhan,

Berikut adalah Golden Point yang saya susunkan bagi penikmatan dalam persaudaraan dan persahabatan di ruang keluarga MTSC yang ramah dan santun ini.

Please kindly enjoy, absorb, and apply.

...........

Mario Teguh Golden Moment
BERBAKAT UNTUK MENJADI PRIBADI YANG DAMAI DAN KUAT

………..



Anda berbakat untuk menjadi pribadi yang damai dan kuat, jika Anda tegas menyikapi yang kecil sebagai yang kecil, dan
yang besar sebagai yang besar.

Ukuran dari kekhawatiran-kekhawatiran seseorang adalah tanda dari ukuran pribadinya.

Kekhawatiran kecil tidak akan pantas menjadi pengisi kesadaran seseorang yang besar, atau yang sedang membangun kebesaran pribadinya.

Maka, khawatirkanlah hal-hal yang besar, yang pencapaian atau penyelesaiannya penting bagi kebaikan banyak orang.

Ingatlah,

Anda hanya sebesar yang Anda khawatirkan.

………..

Sahabat saya yang besar hatinya,

Anda disebut pribadi yang kuat, jika Anda-lah yang memutuskan jenis dan ukuran dari yang masalah yang Anda khawatirkan.

Dan,

Anda disebut pribadi yang lebih kuat lagi, jika masalah yang membuat orang lain terhina – justru mentenagai kesungguhan Anda untuk menghebatkan diri.

Karena, Anda menyadari bahwa …

Penghinaan tidak akan merendahkan pribadi yang sedang meninggikan derajat.

Dan, pujian tidak akan meninggikan orang yang merendahkan martabatnya sendiri.

Maka,

Anda berbakat untuk menjadi pribadi yang damai dan kuat, jika Anda tegas menyikapi yang kecil sebagai yang kecil, dan
yang besar sebagai yang besar.

………..

Sahabat saya yang sangat dikasihi Tuhan,

Kita tidak mungkin naik kelas dalam kehidupan kita TANPA diminta untuk menunjukkan kesesuaian kita bagi tugas-tugas yang lebih besar, dan bagi kenikmatan-kenikmatan yang lebih haru.

Maka,

Marilah kita menyikapi masalah sebagai pemberitahuan untuk memperkuat diri, dan menyambut besarnya masalah sebagai penghormatan kepada ukuran diri kita di hadapan Tuhan.

Mudah-mudahan kita dikuatkan HARI INI, karena …

Segera setelah kita menyatakan keinginan untuk menjadi pribadi yang damai, kita akan diuji dengan masalah yang memberikan kesempatan kepada kita untuk membuktikan bahwa kita lebih kuat daripada masalah kita.

Sahabat saya yang hatinya lembut,

Bersabarlah. Kuatkan diri Anda.
Sadarilah bahwa semua masalah adalah sementara.
Ikhlaskanlah diri untuk merasakan cubitan dari masalah Anda. Niat Tuhan selalu baik.
Alihkan semua pikiran dan perasaan Anda untuk menemukan cara untuk menjadikan diri lebih kuat dari penyebab masalah ini.
Sibukkanlah diri dalam pekerjaan yang memperkuat diri.
Santunkan dan ramahkanlah diri kepada orang lain.
Tersenyumlah. Senyum yang paling indah bagi Tuhan, adalah senyum yang mengalir keluar dari hati yang ikhlas – melalui genangan air mata, dan tampil sebagai pengindah wajah Anda.
Tautkanlah hati Anda kepada Tuhan.
Jangan putuskan kesadaran bahwa Anda sedang diperhatikan oleh Tuhan.

Damailah …

………..

Sahabat saya, yang menjadi tujuan dari kerja keras saya,

Mudah-mudahan Tuhan menampilkan keindahan masa depan Anda sebagai mimpi-mimpi pengindah tidur Anda, dan sebagai keinginan-keinginan penguat kesungguhan dalam kerja Anda.

Kita akan bertemu suatu ketika nanti ya? Lalu kita berjabat-tangan, dan berbincang, dan tertawa, dan menemukan suasana yang ramah dan akrab di antara kita, seperti kita sudah menjadi saudara dan sahabat sejak masa kecil kita.

Wednesday, April 7, 2010

Setiap Jiwa adalah Jiwa yang Bernasib Baik


Sahabat,
Mari kita isi waktu istirahat kita dengan membaca uraian motivasi dari Mario Teguh.

--------------------------------------------

Sahabat Indonesia yang super,
yang besar harapannya untuk hidup dalam kesejahteraan dan kebahagiaan.

Mudah-mudahan sapa saya dalam Super Note yang sederhana ini mendapati Anda dalam kesehatan dan kedamaian. Dan semoga keindahan kebersamaan Anda dan keluarga selalu berada dalam perlindungan Tuhan Yang Maha Penyayang.

Nasib.

Demikian banyak bahasan mengenai nasib, banyak pujian karena nasib, tetapi lebih banyak lagi keluhan yang menyalahkan nasib.


………..

Sahabat saya yang sedang bekerja membuktikan bahwa nasibnya baik,

dan adik-adik dan anak-anakku yang sedang menjadikan dirinya bernasib baik,

Pak Mario mulai ya?

Terimalah ini tanpa keraguan, bahwa

Setiap jiwa adalah jiwa yang bernasib baik.

Seseorang disebut bernasib baik, BUKAN karena dia sudah terlahir cerdas, atau mudah mendapatkan uang, atau terlahirkan di keluarga yang kaya raya, atau yang semuanya sudah tersedia dengan mudah. Bukan itu.

Atau, seorang pemuda tidak bisa disebut bernasib baik, hanya karena dia menikah dengan seorang gadis cantik yang cinta mati kepadanya, anak satu-satunya dari seorang saudagar kaya raya, yang sudah sangat tua. Nasib baik bukanlah ‘hanya’ itu.

Kita disebut bernasib baik karena kita diberikan kewenangan penuh untuk memperbaiki kualitas hidup kita sendiri.

Coba bayangkan, apakah ada nasib yang lebih buruk bagi seseorang, jika apa pun yang dilakukannya TIDAK akan bisa memperbaiki kehidupannya?

Tuhan Maha Penyayang, dan kita diberikan kesempatan untuk memperbaiki keadaan kita melalui upaya.

Masih ingat formula kita untuk Upaya? Saya ulangi ya?

Upaya = Doa + Tindakan.

Maka berdoalah, dan pastikanlah Anda bekerja keras untuk memantaskan diri mendapatkan yang Anda minta dari Tuhan.

Maka bekerja keraslah, dan pastikan Anda berdoa sebelum bekerja, selama bekerja, sesudah selesai bekerja.

Adik-adik dan anak-anakku yang super,

Dulu, waktu Pak Mario mendapat bea siswa dan bersekolah di sebuah SMA di Chicago, saya agak terheran-heran saat seorang guru memuji saya sebagai ‘a hard working student’, karena dua hal;

yang pertama,
saya belajar dengan lebih sungguh-sungguh, karena saya termasuk siswa yang tidak terlalu mudah mengerti pelajaran, dan karena saya termasuk yang kecerdasannya biasa dan sedang menyesuaikan diri dengan bahasa Inggris dan budaya Amerika,

dan yang kedua,
dalam pengertian saya waktu itu, belajar bukanlah bekerja.

Tetapi, dengan berjalannya waktu, menjadi semakin jelas bagi saya bahwa

Apa pun yang kita lakukan untuk menjadi pribadi yang lebih mampu, adalah pekerjaan.

Dan,

Bekerja keras adalah mendahulukan tindakan yang memperkuat.

Sedangkan,

Malas adalah mendahulukan apa pun yang melemahkan.

………..

Contohnya ya?

Bekerja keras adalah mendahulukan tindakan yang memperkuat.

Seperti,

Mendahulukan bergaul dengan rekan-rekan yang baik, yang jujur, yang rajin, yang patuh kepada orang tua dan guru, dan yang memajukan kegembiraan daripada membesarkan pertengkaran.

Jika Anda menyebut contoh di atas itu ‘pekerjaan mudah’, cobalah periksa besarnya godaan yang mengajak kita untuk menjauhi yang baik itu semua, godaan untuk mendahulukan kemalasan, untuk membolos, untuk ngeluyur dan ngerumpi tanpa guna, atau untuk bertengkar dan berkelahi melawan jiwa-jiwa pelajar lain yang sebetulnya juga sangat membutuhkan kebaikan hidup.

Dan sebaliknya,

Malas adalah mendahulukan apa pun yang melemahkan.

Mohon adik-adik dan anak-anakku yang terkasih, cermati contoh-contoh berikut ini,
apakah ini semua mudah atau sebetulnya ‘bekerja keras’?

Karena malas untuk masuk kelas dan belajar, rekan-rekan saya melemparkan tas mereka melampaui tembok belakang sekolah, bergotong-royong memanjat, melompat, dan melarikan diri ke arah tempat keramaian.

Sebagian berlari dengan mematikan rasa malu karena diperhatikan banyak orang, sebagian lagi lari dengan kekhawatiran besar akan ada yang melihat dan melaporkannya ke orang tua, dan beberapa orang tidak bisa berlari karena harus mencari dengan panik tas mereka yang diambil orang saat mereka lemparkan melampaui tembok.

Kemudian, di tempat-tempat yang bukan sekolah – mereka harus membunuh waktu menunggu waktu pulang, bercanda dan tertawa melalui hati yang tahu bahwa yang mereka lalukan itu salah, lalu pulang dengan hati yang hampa dan wajah yang dijaga seperti sudah berlaku sebagai anak yang baik.

Apakah itu semua bukan ‘bekerja keras’?

Hm … seandainya mereka menggunakan kemampuan untuk bekerja keras itu, sebagai kekuatan untuk mendahulukan yang memperkuat mereka.

Tetapi, tunggu dulu …

Ada suara kecil di sana yang berseru,

Pak Mario, saya tidak bekerja keras khoq!?
Saya bisa tidur seharian tanpa merasa berdosa.
Saya juga tidak berkeringat saat bangun, malah masih sangat lemas, dan merindukan tidur lagi.

Untuk suara itu, ini penjelasannya:

Dibutuhkan seseorang yang keras kemauannya untuk mengorbankan masa depannya, dan menukarkan kesejahteraan masa depannya dengan kenikmatan tidur yang berlebihan hari ini.

Dibutuhkan seseorang yang sangat hebat rasa percaya-diri-nya untuk menjadikan dirinya orang kecil yang minta-minta dikasihani di masa depan, dengan membunuh masa remajanya dengan melakukan hal-hal yang merusak kesehatannya, merusak nama baik diri dan keluarganya, dan menjadikan banyak orang mencatat namanya sebagai nama yang harus dihindari.

Dibutuhkan kekuatan luar biasa untuk memilih menjadi orang tidak baik.

Adik-adik dan anak-anakku yang menjadi tujuan dari semua doa orang tua kalian,

Coba bayangkan ini:

Apakah mudah bagi Pak Mario untuk berbicara kasar dan sombong kepada kalian yang sangat disayangi oleh orang tua kalian - yang adalah saudara dan sahabat yang sangat saya hormati?

Apakah mungkin Pak Mario melakukan hal-hal yang melanggar moral agar kalian kehilangan hormat kepada orang yang lebih tua?

Apakah mungkin bagi Pak Mario untuk berlaku tidak jujur dalam melayani adik-adik dan anak-anakku yang dikasihi Tuhan?

Dengarkan ini ya?

Mudah bagi jiwa yang baik, untuk berlaku baik.

Dan,

Sulit sekali bagi jiwa yang baik, untuk berlaku yang tidak baik.

Sebaliknya,

Mudah bagi jiwa yang bingung, untuk berlaku tidak baik.

Dan,

Sulit sekali bagi jiwa yang belum ikhlas, untuk berlaku baik.

………..

Adik-adik dan anak-anakku yang sangat besar potensi masa depannya.

Siapa pun yang ingin memperbarui nasibnya, harus memperbarui dirinya.

Maka, janganlah mengeluhkan keadaan Anda sekarang, tetapi berlaku seperti Anda ingin hidup selamanya seperti itu.

Jika Anda tidak berbahagia dengan keadaan Anda sekarang, janganlah tersinggung jika orang lain menasehatkan agar Anda mengurangi atau meninggalkan kelakuan yang menjadikan Anda penikmat keadaan yang Anda keluhkan itu.

Janganlah mengeluhkan suatu keadaan, tetapi bersikap seperti mempertahankannya.

Dan jangan ragukan yang ini,

Dia yang mengeluhkan kehidupannya, tetapi tidak bersedia memperbarui dirinya, akan menua lebih cepat dalam kualitas kehidupan yang sama.

Saya sangat menghormati seseorang yang keras kepala, asal kekerasan-kepalanya itu adalah untuk bersungguh-sungguh dalam sikap dan perilaku yang membaikkannya.

Maka,

Keras kepala-lah untuk kebaikan.

Dan saya sangat khawatir melihat anak muda yang sangat penurut kepada teman-temannya yang tidak menghormati orang tua dan mengabaikan pendidikan.

Maka,

Janganlah menjadi penurut kepada yang tidak membaikkan.

………..

Adik-adik dan anak-anakku yang dalam sepuluh tahun ini akan menjadi pribadi-pribadi yang dihargai dan dihormati oleh lingkungannya,

Pak Mario dulu adalah seorang siswa sekolah yang sering mempertanyakan keadilan kehidupan, karena si Mario kecil itu hidupnya sederhana, dan bahkan tidak jarang kekurangan.

Pak Mario sering bersedih, karena membandingkan kekurangannya dengan kelebihan orang lain. Pak Mario lupa memperhatikan bahwa Ibu dan Bapak adalah orang tua yang sangat pengasih dan mengurangi kesenangan mereka agar anak-anak mereka bergembira.

Janganlah menyiksa diri sendiri seperti Pak Mario dulu ya?
Jika kalian gunakan hati baik kalian, akan jelas terlihat bahwa kalian memiliki lebih banyak hal yang membahagiakan – daripada yang menyedihkan.

Tetapi,

Hati yang penyedih akan selalu menemukan alasan untuk bersedih.

Jangan begitu ya?

Bersemangatlah mengenai masa depan kalian.

Karena, semua keadaan yang sedang membatasi kita ini – adalah keadaan sementara.

Tidak ada keadaan yang permanen.

Semuanya berubah.

Jika kita tidak sedang menuju yang baik, kita harus mempertahankan yang baik.


Atau,

Jika kita tidak sedang menuju yang baik, kita pasti sedang menuju yang tidak membahagiakan.

Jika kita sedang tidak mempertahankan yang baik, kita sedang memajukan kelemahan diri.

Ingatlah,

Setiap jiwa bertanggung-jawab atas kebaikan hidupnya sendiri.

Bekerja-keraslah semasa muda untuk menjadi pribadi dewasa yang dihargai tinggi dan dihormati dengan tulus.

Tetap berkhayal-lah, tetapi janganlah menggunakan khayalan Anda untuk melemahkan kerja keras Anda hari ini.

Pantaskanlah Anda bagi penghargaan dan bayaran-bayaran yang tinggi.

Semakin Anda pantas ber-rezeki baik, semakin Anda kurang mengkhayalkan keberuntungan.

Dan yang ini penting ya?, bahwa …

Keberuntungan bukanlah untuk ditemukan, tetapi untuk dibuka.

Semua sikap baik Anda dalam berhubungan dengan orang lain, dan semua pikiran baik Anda dalam bekerja adalah untuk membuka pintu-pintu rahmat di langit, yang akan dikirimkan kepada Anda dalam amplop dan karung yang bertuliskan nama Anda.

Maka indahkanlah nama yang Anda gunakan dalam hubungan Anda dengan sesama, karena keindahan yang Anda isikan kedalam nama itulah yang diperhatikan Tuhan.

………..

So, adik-adik dan anak-anakku yang sangat saya sayangi,

Yuk kita simpulkan ya?

Setiap jiwa adalah jiwa yang bernasib baik.

Karena,

Dia bebas melakukan yang akan menjadikan dirinya sekuat yang dapat diupayakannya, menjadi sebesar yang disungguhinya, dan menjadi setinggi yang dimintakan ijinnya dari Tuhan.

Maka mengapakah kita harus berkecil hati dalam kehidupan yang kebesarannya berada dalam kewenangan kita untuk mengupayakan?

So …, be cool.
Stay with me, walk with me.
Be my friend, be at my side.

I am all yours.

………..

My young friends, … make your parents proud!

Sadarilah, Anda pemilik kehidupan ini yang sebenarnya.
Kami yang tua-tua ini sedang bekerja keras untuk memastikan kalian hidup dalam masa depan yang damai, yang kuat, dan yang besar.

Kami adalah Ibu dan Ayah kalian,

Jika kami ada salah-salahnya dalam membantu kalian, ada tidak-sabar-nya dalam mendidik, atau ada kurang bijak-nya dalam meneladankan kebaikan, … kami mohon maaf ya?

Kami mohon kalian mengerti, bahwa menjadi orang tua itu tidak mudah.

Nanti, jika kalian telah memiliki bayi-bayi kalian sendiri, kalian akan mengetahui dalam first-hand experience bahwa menjadi orang tua yang lebih dewasa daripada anak-anaknya, yang mampu, yang meneladankan kegembiraan dalam kehidupan yang tidak mudah ini, dan yang menasehatkan keberanian untuk menghadapi masa depan yang juga belum tentu jelas bagi kami yang tua ini, … bukanlah pekerjaan yang mudah.

Sayangi Ibu dan Ayah ya?

Kami juga sangat letih, tetapi kalian harus menjadi pribadi-pribadi yang damai dan sejahtera dalam masa depan yang belum tentu sempat kami hadiri nanti.

Kami sendiri tidak lepas dari kekhawatiran dan ketakutan-ketakutan kami sebagai orang tua, tetapi Tuhan menitipkan kalian kedalam pemeliharaan kami, yang masih harus banyak belajar menyesuaikan diri dengan tugas mendampingi pertumbuhan kalian sebagai pembesar masa depan.

Sayangi kami ya?

Mohon kalian nikmati keberadaan kalian dengan kami sekarang, karena kalianlah yang akan hidup lebih lama daripada kami, kalianlah yang akan hidup dalam masa depan yang kami impikan bagi kalian bahkan sebelum kelahiran kalian.

Sayangi kami ya?

Kebahagiaan kami adalah melihat kalian tumbuh dengan gembira, terlengkapi dalam pendidikan kalian, dan maju memasuki kehidupan sebagai pribadi dewasa yang baik dan berharapan besar.

Semua itu kami lakukan dengan penuh kasih, karena kalian lahir melalui kami.

Maka …, dapatkah kami meminta kepada hati baik kalian untuk membantu kami merasa bahwa upaya kami untuk mendampingi pertumbuhan kalian, adalah sebuah upaya yang indah?

Sayangi kami ya?

………..

Sahabat saya yang muda dan yang indah kebesaran masa depannya,

Orang tua adalah wakil Tuhan dalam kehidupan kita.

Muliakanlah orang tua Anda, karena …

Tidak ada orang yang memuliakan orang tuanya, yang tidak dimuliakan kehidupannya.

Hadiahkanlah hati terlembut Anda bagi Ibu dan Ayah.

Kemudian lihatlah bagaimana sinar surga berpendar dari wajah-wajah terkasih, yang guratan-guratan ketuaannya sebagian adalah karena kesulitan dalam mendidik kita.

Ibu dan Ayah Anda bukanlah orang biasa, jika tidak - mengapakah mereka dipilih Tuhan untuk menghadirkan Anda dalam kehidupan ini.

Hormati dan sayangilah Ibu dan Ayah, … lalu perhatikan apa yang terjadi.

………..

So, this is Sunday night, …
and tomorrow we shall meet the world again in better lights!

Mudah-mudahan minggu yang baru ini menyambut Anda semua dengan kebaikan, kemudahan, dan kekuatan yang mendekatkan Anda kepada impian-impian hati Anda.

Sampai kita bertemu dan berjabat-tangan nanti ya?

Yang tanggal 11 April 2010 ini hadir di Grand Studio Metro TV untuk menjadi MTGW Super Audience, sampai kita bertemu di sana nanti ya?

Jika Anda belum mendaftar, mohon kirimkan email pendaftaran Anda ke MTGW@MarioTeguh.asia


Mohon dikirimkan salam sayang dari Ibu Linna dan saya, untuk keluarga Anda terkasih.

Loving you all as always,

Mario Teguh

-----------------
Dari Admin:

Ruang Iklan

readbud - get paid to read and rate articles